Terminal Drop-Swap: Inovasi Mengurangi Antrian Truk Logistik

Kemacetan truk di situs kimia bukan hanya masalah kecil; ini adalah tantangan besar yang mengganggu efisiensi operasional dan meningkatkan risiko keselamatan. Waktu tunggu truk yang lama di pintu masuk tidak hanya menyebabkan keterlambatan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dan polusi udara, yang membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Selain itu, kemacetan ini memperburuk potensi terjadinya kecelakaan besar, seperti yang pernah terjadi di sejumlah lokasi kimia, yang mengancam keselamatan pekerja dan masyarakat.

Penyebab utama kemacetan ini adalah ketidaksesuaian antara waktu kedatangan truk eksternal dan kapasitas layanan internal di lokasi. Meski sistem janji temu truk (Truck Appointment System/TAS) telah diperkenalkan, sistem ini sering kali gagal mengatasi permasalahan akibat ketidakpastian dalam waktu kedatangan dan gangguan peralatan. Penelitian ini mengusulkan solusi alternatif berupa terminal drop-swap (DST), yang memungkinkan truk eksternal untuk menurunkan kontainer kosong dan menukar dengan kontainer yang sudah dimuat tanpa harus masuk ke lokasi kimia. Konsep ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dengan mendekatkan terminal pemuatan ke lokasi produksi.

Metode yang digunakan untuk menganalisis kinerja DST adalah dengan memodelkan sistem ini sebagai jaringan antrian semi-terbuka non-stasioner dengan kedatangan yang bervariasi sepanjang waktu. Pendekatan ini menggabungkan perkiraan aliran cairan dan metode dekomposisi-agregasi untuk memperkirakan kinerja sistem secara dinamis. Kasus studi yang digunakan adalah situs kimia di Belanda.

Hasil numerik menunjukkan bahwa penerapan DST dapat mengurangi waktu siklus truk secara signifikan, yaitu hingga 77%, dan meningkatkan efisiensi logistik. Keuntungan lain dari penggunaan DST adalah pengurangan waktu idle truk dan peningkatan produktivitas secara keseluruhan. Selain itu, penerapan DST juga memiliki dampak positif pada pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh mesin truk yang menganggur, sekaligus menurunkan biaya operasional yang terkait dengan proses pemuatan dan pemindahan.

Meskipun begitu, investasi awal untuk mendirikan dan mengoperasikan terminal DST tidak boleh dianggap enteng. Biaya tambahan untuk infrastruktur dan peralatan, seperti reach-stacker dan kendaraan internal untuk memindahkan kontainer, harus dipertimbangkan dalam perencanaan jangka panjang. Oleh karena itu, keputusan untuk mengimplementasikan DST harus didasarkan pada analisis biaya-manfaat yang teliti.

Bagi para pengelola situs kimia, pesan utama dari penelitian ini adalah bahwa meskipun DST memerlukan investasi awal yang cukup besar, manfaat jangka panjang berupa pengurangan kemacetan, peningkatan keselamatan, pengurangan emisi, dan efisiensi logistik bisa lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Ini menawarkan solusi yang fleksibel dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh industri kimia dalam mengelola logistik dan transportasi truk.

Sumber: Wibowo, B.S., Fransoo, J.C. Performance analysis of a drop-swap terminal to mitigate truck congestion at chemical sites. Flex Serv Manuf J 35, 416–454 (2023). https://doi.org/10.1007/s10696-021-09432-9
Disclaimer: Sebagian konten dalam tulisan dikembangkan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari platform OpenAI ChatGPT. AI digunakan untuk mengkonversi artikel ilmiah yang merupakan karya asli penulis ke dalam bahasa artikel populer. AI juga digunakan untuk membuat ilustrasi pada kepala tulisan. Gambar lain merupakan karya asli penulis. Penulis tetap melakukan pengecekan dan pengeditan atas semua konten untuk memastikan akurasi, relevansi, serta kesesuaian dengan sumber aslinya.