Belakangan ini, semakin banyak orang yang memilih memesan makanan melalui layanan pengiriman makanan on-line untuk menghemat waktu dan tenaga. Tidak perlu repot-repot keluar rumah atau mengantri di restoran, cukup pesan melalui aplikasi dan makanan akan diantar langsung ke depan pintu rumah. Namun, semakin banyak kendaraan pengiriman makanan yang beredar di jalanan dapat menyebabkan biaya yang lebih tinggi, kemacetan lalu lintas yang semakin parah, dan emisi karbon yang meningkat.
Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, sejumlah pakar telah merekomendasikan konsolidasi pengiriman dengan menggabungkan beberapa pesanan dari restoran yang berbeda untuk dikirim ke beberapa pelanggan secara bersamaan. Dalam konteks ini, Radhitya Virya Paramasuri dan Budhi S. Wibowo dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian untuk mengetahui dampak langsung dari konsolidasi pesanan dari perspektif berbagai pemangku kepentingan, seperti pelanggan, pengemudi, penyedia layanan, dan lingkungan. Dalam penelitian tersebut, mereka menggunakan model simulasi berbasis agen berdasarkan data pengiriman nyata dari konsumen di Yogyakarta, Indonesia.

Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa dengan pola pesanan yang ada hanya sebagian kecil dari semua pesanan yang dapat dikonsolidasikan karena batasan jendela waktu pengiriman dan kompleksitas rute yang diperlukan. Namun, pada situasi di mana konsolidasi pengiriman memungkinkan, metode konsolidasi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi bisnis dan lingkungan.
Penerapan konsolidasi pesanan makanan dapat mengurangi biaya bagi pelanggan dan meningkatkan produktivitas pengemudi. Selain itu, pengiriman konsolidasi juga dapat mengurangi emisi karbon, yang dapat memberikan dampak positif pada citra merek penyedia layanan dan menarik pelanggan yang lebih peduli lingkungan. Temuan ini tentunya menjadi kabar baik bagi penyedia dan pengguna layanan pengiriman makanan.
Namun, ada beberapa dampak negatif dari penerapan konsolidasi pengiriman makanan, yaitu pelanggan harus menunggu lebih lama dan pengemudi dapat menghasilkan pendapatan per pesanan yang lebih rendah. Tentunya, hal ini dapat mempengaruhi pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
Walau berpotensi memberikan pendapatan yang lebih kecil, konsolidasi pesanan sebenarnya dapat memberikan manfaat nyata bagi penyedia layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsolidasi pesanan dapat menghasilkan durasi perjalanan yang lebih singkat, sehingga pengemudi dapat memanfaatkan waktu mereka secara lebih efisien dan menyelesaikan lebih banyak pesanan, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan penyedia layanan. Di sisi lain, emisi karbon yang lebih rendah dari pengiriman yang dikonsolidasikan dapat membangun citra merek positif dan menarik lebih banyak pelanggan yang peduli lingkungan.
Bagi pengemudi, konsolidasi pesanan dapat meningkatkan efisiensi mereka dan memungkinkan mereka untuk menghasilkan lebih banyak penghasilan dengan jumlah kerja yang sama. Manfaat ini dapat menarik lebih banyak pengemudi untuk bergabung dengan usaha pengiriman makanan sehingga dapat meningkatkan persaingan dan meningkatkan layanan yang lebih baik untuk pelanggan.
Sedangkan bagi pelanggan, waktu tunggu yang lebih lama akibat konsolidasi pesanan tentunya dapat memengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, penyedia layanan dapat mempertimbangkan untuk menawarkan insentif kepada pelanggan yang bersedia menunggu lebih lama akibat pesanan yang dikonsolidasikan. Insentif tersebut dapat berupa cashback atau insentif non-finansial seperti poin hijau dan penghargaan lewat sosial media. Selain itu, penyedia layanan dapat juga berinvestasi untuk mengembangkan algoritma perencanaan rute yang lebih efisien untuk memastikan waktu pengiriman yang wajar, mesikipun melalui proses konsolidasi.
Dalam era digital saat ini, layanan pengiriman makanan online semakin populer dan menjamur di mana-mana. Namun, kita perlu ingat bahwa setiap tindakan yang kita lakukan selalu memiliki dampak, baik itu positif maupun negatif. Sehingga sebagai konsumen, kita perlu mempertimbangkan dampak lingkungan dari setiap tindakan kita dan memilih layanan pengiriman yang berkelanjutan. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa penting untuk mengembangkan strategi bisnis yang berkelanjutan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan semua pihak, sambil mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada lingkungan.
Sumber: Sunarso, R. V., & Wibowo, B. S. (2023). The impact of consolidating on-demand food delivery on sustainability: A simulation study. LOGI: Scientific Journal on Transport and Logistics, 14(1), 286-297.
Disclaimer: Sebagian konten dalam tulisan dikembangkan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dari platform OpenAI ChatGPT. AI digunakan untuk mengkonversi artikel ilmiah yang merupakan karya asli penulis ke dalam bahasa artikel populer. AI juga digunakan untuk membuat ilustrasi tulisan. Penulis tetap melakukan pengecekan dan pengeditan atas semua konten untuk memastikan akurasi, relevansi, serta kesesuaian dengan sumber aslinya.